Selasa, 12 Januari 2010

ASAL MULA STANFORD UNIVERSITY

Mungkin artikel ini sudah pernah di posting berkali-kali di email
maupun di situs lain. Namun tak ada salahnya saya mengulang kembali
disini. Berikut kisah tentang awal mula pendirian sebuah universitas
terkenal di dunia.

Seorang wanita yang mengenakan gaun pudar menggandeng suaminya yang
berpakaian sederhana dan usang, turun dari kereta api di Boston , dan
berjalan dengan malu-malu menuju kantor Pimpinan Harvard University.

Sesampainya disana sang sekretaris Universitas langsung mendapat kesan
bahwa mereka adalah orang kampung, udik, sehingga tidak mungkin ada
urusan di Harvard dan bahkan mungkin tidak pantas berada di Cambridge.

“Kami ingin bertemu Pimpinan Harvard”, kata sang pria lembut.
“Beliau hari ini sibuk,” sahut sang Sekretaris cepat.
“Kami akan menunggu,” jawab sang Wanita.

Selama 4 jam sekretaris itu mengabaikan mereka, dengan harapan bahwa
pasangan tersebut akhirnya akan patah semangat dan pergi. Tetapi
nyatanya tidak. Sang sekretaris mulai frustrasi, dan akhirnya
memutuskan untuk melaporkan kepada sang pemimpinnya.

“Mungkin jika Anda menemui mereka selama beberapa menit, mereka akan
pergi,” katanya pada sang Pimpinan Harvard.

Sang pimpinan menghela nafas dengan geram dan mengangguk. Orang
sepenting dia pasti tidak punya waktu untuk mereka. Dan ketika dia
melihat dua orang yang mengenakan baju pudar dan pakaian usang diluar
kantornya, rasa tidak senangnya sudah muncul. Sang Pemimpin Harvard,
dengan wajah galak menuju pasangan tersebut.

Sang wanita berkata padanya, “Kami memiliki seorang putra yang kuliah
tahun pertama di Harvard. Dia sangat menyukai Harvard dan bahagia di
sini. Tetapi setahun yang lalu, dia meninggal karena kecelakaan. Kami
ingin mendirikan peringatan untuknya, di suatu tempat di kampus ini.
bolehkah?” tanyanya, dengan mata yang menjeritkan harap.

Sang Pemimpin Harvard tidak tersentuh, wajahnya bahkan memerah. Dia
tampak terkejut. “Nyonya,” katanya dengan kasar, “Kita tidak bisa
mendirikan tugu untuk setiap orang yang masuk Harvard dan meninggal.
Kalau kita lakukan itu, tempat ini sudah akan seperti kuburan.”

“Oh, bukan,” Sang wanita menjelaskan dengan cepat, “Kami tidak ingin
mendirikan tugu peringatan. Kami ingin memberikan sebuah gedung untuk
Harvard.”

Sang Pemimpin Harvard memutar matanya. Dia menatap sekilas pada baju
pudar dan pakaian usang yang mereka kenakan dan berteriak, “Sebuah
gedung?! Apakah kalian tahu berapa harga sebuah gedung? Kalian perlu
memiliki lebih dari 7,5 juta dolar hanya untuk bangunan fisik
Harvard.”

Untuk beberapa saat sang wanita terdiam. Sang Pemimpin Harvard senang.
Mungkin dia bisa terbebas dari mereka sekarang. Sang wanita menoleh
pada suaminya dan berkata pelan, “Kalau hanya sebesar itu biaya untuk
memulai sebuah universitas, mengapa tidak kita buat sendiri saja ?”

Suaminya mengangguk. Wajah sang Pemimpin Harvard menampakkan
kebingungan. Mr. dan Mrs Leland Standford bangkit dan berjalan pergi,
melakukan perjalanan ke Palo Alto, California, di sana mereka
mendirikan sebuah Universitas yang menyandang nama mereka, sebuah
peringatan untuk seorang anak yang tidak lagi diperdulikan oleh
Harvard.

Universitas tersebut adalah Stanford University , salah satu
universitas favorit kelas atas di AS.

Pesan Moral Kita, seperti pimpinan Harvard itu, acap silau oleh baju,
dan lalai. Padahal, baju hanya bungkus, apa yang disembunyikannya,
kadang sangat tak ternilai. Jadi, janganlah kita selalu abai, karena
baju-baju, acap menipu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar anda ?